Banyak penghobi aquarium berpikir spons filter (atau busa filter) cuma berfungsi untuk menyaring kotoran fisik seperti sisa pakan atau kotoran ikan. Padahal, rahasia terbesar dari spons ini justru ada pada fungsi yang sering diabaikan: menjadi rumah bagi bakteri baik.
Istilah ‘spons filter’ ini bisa merujuk pada media spons di dalam filter canister/HOB, maupun pada filter yang keseluruhannya terbuat dari spons (air-driven sponge filter). Prinsip kerjanya sebagai media biologis tetap sama.
Nah, di artikel ini saya mau meluruskan miskonsepsi umum sekaligus memberi panduan praktis supaya kamu bisa memaksimalkan fungsi spons filter di aquarium.
Apakah Spons Filter adalah Media Biologis?
Jawabannya: YA, dan ini sangat penting.
Spons filter memang dikenal sebagai media filter mekanis karena strukturnya efektif menyaring partikel besar dari air. Tapi di balik itu, jutaan pori-pori di dalam spons adalah tempat yang ideal bagi bakteri nitrifikasi untuk berkembang biak dan membentuk lapisan licin yang disebut biofilm.
Bakteri baik inilah yang bekerja tanpa henti mengurai amonia dan nitrit menjadi nitrat, menjaga air tetap aman untuk ikan. Jadi setiap kali kamu membersihkan spons filter, kamu sebenarnya sedang berurusan dengan “koloni hidup” yang sangat penting bagi ekosistem aquarium.
Cara Kerja Spons sebagai Filter Biologis
Struktur spons filter memiliki pori-pori kecil yang punya fungsi ganda:
- Menangkap kotoran fisik (fungsi mekanis).
- Menjadi tempat menempelnya biofilm bakteri (fungsi biologis).
Semakin lama sebuah spons dipakai, biasanya akan semakin ‘matang’ dan efisien secara biologis karena koloni bakteri di dalamnya sudah stabil dan padat.
Tips: Karena spons yang mature/matang sudah penuh dengan bakteri baik, Anda bisa menggunakannya untuk ‘membenihkan’ (seeding) aquarium atau filter baru. Cukup ambil sedikit potongan spons lama atau peras air kotornya ke dalam filter baru. Ini akan secara drastis mempercepat proses cycling aquarium baru Anda.
Cara Membersihkan Spons Filter yang Benar
Bagian ini adalah yang paling krusial dan paling sering salah dilakukan pemula. Prinsip utamanya adalah membersihkan kotoran kasar yang menyumbat tanpa membunuh koloni bakteri baik yang berharga.
Cara yang benar adalah dengan membilas dan memeras spons secara perlahan di dalam seember air bekas aquarium, bukan air keran yang mengandung klorin pembunuh bakteri.
Untuk panduan lengkap langkah-demi-langkah, Anda bisa membaca artikel kami yang lebih mendalam di sini: Cara Membersihkan Sponge Filter Aquarium dengan Benar
Kapan Spons Filter Harus Diganti?
Banyak orang berpikir spons filter harus rutin diganti setiap bulan seperti barang sekali pakai. Faktanya, spons berkualitas tidak perlu diganti selama masih utuh dan tidak hancur secara fisik.
Tanda spons harus diganti hanya jika:
- Spons sudah mulai rapuh atau sobek saat diperas.
- Pori-porinya sudah mampet permanen dan tidak bisa kembali mengembang meski sudah dibersihkan.
Jika hanya kotor, cukup dibersihkan. Mengganti spons terlalu sering justru akan mereset dan menghilangkan koloni bakteri yang sudah stabil, yang bisa berbahaya bagi ikan.
Perbandingan Singkat: Spons Filter vs Bio Ring
Uraian | Spons Filter | Bio Ring Keramik |
---|---|---|
Fungsi Utama | Ganda (Mekanis + Biologis) | Hanya Biologis |
Efisiensi Ruang | Sangat efisien untuk ruang kecil | Butuh ruang lebih besar |
Potensi Sumbat | Lebih tinggi jika jarang dibersihkan | Sangat rendah (anti-sumbat) |
Idealnya, keduanya digunakan bersama dalam satu sistem filter untuk mendapatkan hasil terbaik: spons di lapisan awal, diikuti oleh bio ring.
Spons filter bukan sekadar penyaring kotoran. Ia adalah pahlawan tanpa tanda jasa di dalam sistem filtrasi aquarium. Dengan merawatnya dengan benar, membersihkan memakai air bekas aquarium dan tidak mengganti terlalu sering, kamu bisa menjaga keseimbangan ekosistem air dan memastikan ikan tetap sehat.