Jenis-Jenis Filter Aquarium dan Cara Kerjanya – Dari Top Filter sampai Canister

Menjaga air tetap bersih dan sehat adalah kunci utama dalam memelihara ikan hias. Nah, di sinilah peran filter jadi sangat penting. Dalam artikel ini, saya akan membahas jenis-jenis filter aquarium yang umum digunakan, mulai dari top filter, sump filter, hingga canister filter dan lainnya. Panduan ini cocok banget buat kamu yang masih bingung memilih sistem filtrasi terbaik untuk aquarium kesayangan.
Sesuaikan Jenis dan Tipe Filter Aquarium
Filter bukan cuma soal estetika air yang jernih, tapi juga soal kesehatan ikan. Tanpa filter, amonia dari kotoran ikan akan menumpuk dan bisa mematikan. Filter juga membantu menjaga kestabilan pH dan kadar oksigen. Itulah kenapa jenis filter aquarium yang kamu pilih harus sesuai dengan ukuran dan tipe tank kamu.
1. Top Filter (Overhead Filter)
Top filter dipasang di atas aquarium. Biasanya terdiri dari kotak dengan ruang-ruang berisi media filter. Air dinaikkan lewat pompa, lalu mengalir melewati media mekanis, biologis,atau kimiawi.
Top Filter Kaca (Custom)
Dibuat dari kaca dan biasanya menyatu dengan desain aquarium. Cocok untuk pengguna yang ingin filter rapi dan tahan lama. Biasanya dirancang khusus saat pembuatan aquarium.
Top Filter Talang (DIY atau Komersial)

Terbuat dari talang air PVC atau plastik, dimodifikasi menjadi ruang filtrasi. Banyak digunakan oleh penghobi karena murah dan mudah dimodifikasi.
Top Filter Pabrikan

Beberapa merek seperti Recent, SOBO, Armada, Roston dan masih banyak lagi. mengeluarkan top filter terpisah juga siap pakai (termasuk pompa dan selang ) Umumnya berbahan plastik ringan, tinggal pasang di atas tank, cocok untuk pemula.
Kelebihan:
- Mudah dipasang dan dirawat
- Efisien untuk aquarium ukuran kecil hingga sedang
- Banyak pilihan sesuai kebutuhan dan bujet
Kekurangan:
- Kurang estetik jika tidak disembunyikan
- Terbatas untuk volume air besar
Baca Juga : Kenapa Top Filter Berisik? Ini 5 Penyebab Umum dan Solusinya
2. Sump Filter
Sump filter biasanya digunakan pada aquarium besar. Sistem ini terdiri dari beberapa chamber berisi media filter biologis, mekanis, dan kadang kimiawi. Sump umumnya bersifat terbuka dan bisa dimodifikasi sesuai kebutuhan.

Sump filter secara umum terbagi menjadi dua jenis:
- Sump Terpisah (di bawah aquarium): Ini tipe yang paling umum. Air dari main tank mengalir ke sump melalui overflow/bisa langsung dilubangi, disaring di beberapa chamber, lalu dikembalikan ke aquarium oleh pompa. Butuh kabinet atau ruang khusus di bawah aquarium.
- Sump Internal (built-in): Merupakan variasi yang semakin populer. Filter ini menyatu di dalam tank, biasanya terletak di samping atau belakang aquarium. Desainnya hemat tempat dan cocok untuk tank yang tidak memiliki ruang bawah. Umumnya dipakai di aquarium pabrikan atau custom untuk menampung filter dengan tetap menjaga tampilan minimalis.
Kelebihan:
- Kapasitas media filter besar
- Aliran air kuat dan stabil
- Bisa dimodifikasi dan diperluas
- Versi internal lebih hemat tempat dan praktis
Kekurangan:
- Biaya awal lebih tinggi (khususnya tipe bawah)
- Versi internal mengurangi volume air bersih
- Instalasi dan maintenance butuh perencanaan
- Biaya awal lebih tinggi
- Butuh ruang tambahan
3. Canister Filter
Canister filter berbentuk tabung tertutup yang diletakkan di luar tank. Air dipompa masuk ke dalam canister, disaring melalui lapisan-lapisan media filter, lalu dikembalikan lagi ke aquarium dalam kondisi lebih bersih.

Jenis-jenis Canister Filter:
- Canister Pabrikan: Banyak tersedia di pasaran dari merek seperti Sunsun, Atman, JEBO dan Fluval. Umumnya memiliki desain rapi, konektor selang yang kuat, dan ruang media filter yang tertata. Cocok untuk aquarist menengah hingga profesional.
- Canister DIY dari Pipa PVC: Alternatif ekonomis yang bisa dibuat dari pipa PVC ukuran 3 hingga 10 inci. Bagian dalamnya bisa diisi dengan media filter berlapis seperti pada umumnya media. Cocok untuk penghobi kreatif yang ingin menghemat biaya atau membuat sistem sesuai kebutuhan.
Kelebihan:
- Bisa disesuaikan (custom build untuk DIY)
- Tidak mengganggu estetika karena diletakkan di luar
Kekurangan:
- Canister pabrikan harganya relatif mahal
- Versi DIY butuh keterampilan dan uji coba kedap air
- Pemasangan dan perawatannya lebih teknis dibanding jenis lain
- Lebih mahal dan agak rumit pemasangannya
- Flow air menurun jika tersumbat kotoran menumpuk
4. Trickle Filter (Filter Tetes)
Trickle filter atau filter tetes bekerja dengan cara meneteskan air secara perlahan ke media filter yang tersusun secara vertikal. Biasanya jenis filter aquarium ini digunakan dalam sistem kolam koi, air dari aquarium dialirkan ke atas media seperti bioball, lalu menetes ke bawah secara gravitasi sambil membawa oksigen. Oksigen yang melimpah membuat bakteri baik berkembang lebih cepat dan efektif.

Kelebihan:
- Oksigenasi tinggi, ideal untuk bakteri aerobik
- Proses filtrasi biologis sangat efisien
- Mudah dimodifikasi dan dikembangkan
Kekurangan:
- Membutuhkan ruang vertikal
- Bisa menimbulkan suara gemericik jika tidak diberi penutup
5. Hang-On Filter (Hanging Filter)
Hang-on filter adalah jenis filter yang dipasang dengan cara digantung di sisi luar aquarium, tidak selalu harus di bagian belakang, bisa juga di samping tergantung desain tank dan posisi ruangan. Filter ini biasanya digunakan pada tank ukuran kecil, terutama oleh pemula atau penghobi yang menginginkan setup praktis.
Air disedot dari dalam tank oleh pompa kecil, disaring melalui media di dalam wadah, lalu dialirkan kembali ke aquarium dalam bentuk air terjun mini yang juga membantu oksigenasi.

Kelebihan:
- Praktis, hemat ruang di dalam tank
- Mudah dipasang dan dibersihkan
- Cukup efisien untuk filtrasi dasar
Kekurangan:
- Kapasitas media terbatas
- Tidak cocok untuk tank dengan ikan besar atau banyak kotoran
6. Internal Filter
Diposisikan di dalam aquarium, internal filter cukup populer untuk pemula.

Kelebihan:
- Hemat tempat
- Murah dan mudah dipasang
Kekurangan:
- Kurang ideal untuk aquarium besar
7. Undergravel Filter
Sistem ini menggunakan alas berpori atau tatakan dasar filter yang ditempatkan di bawah lapisan substrat (seperti pasir atau kerikil), dan terhubung ke pipa udara atau powerhead. Aliran udara atau air menciptakan hisapan ke bawah melalui substrat, memaksa air melewati media alami dan menyaring kotoran secara biologis dan mekanis.

Kelebihan:
- Murah dan tidak terlihat
Kekurangan:
- Sulit dibersihkan
- Kurang efektif untuk tank padat bioload
8. Sponge Filter
Jenis filter aquarium sponge filter, biasanya digunakan di breeding tank atau tank ikan kecil seperti guppy dan betta.

Kelebihan:
- Lembut, tidak menyedot ikan kecil
- Partikel kotoran tak terlihat dapat menempel didalam spon nya
- Cocok untuk bakteri baik berkembang
Kekurangan:
- Tidak menyaring kotoran besar dengan baik
Baca juga: Cara Membersihkan Sponge Filter Tanpa Ganggu Bakteri Baik
Tips Memilih Jenis Filter aquarium Sesuai Kebutuhan
- Ukuran tank kamu berapa liter?
- Berapa banyak dan jenis ikan yang dipelihara?
- Apakah kamu ingin setup estetik atau praktis?
- Berapa frekuensi kamu melakukan maintenance?
- Berapa anggaran untuk setup ? ( bisa dibilang inilah yang berpengaruh pada hasil akhirnya )
FAQ
Apakah boleh menggunakan dua jenis filter aquarium sekaligus?
Boleh banget! Kombinasi seperti sponge + top filter sering dipakai.
Mana yang lebih baik untuk aquascape?
Canister atau sump karena aliran stabil dan lebih estetik.
Memilih jenis filter aquarium yang tepat bisa membuat perbedaan besar dalam kesehatan dan keindahan tank kamu. Dan tiap jenis punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Yuk, kamu pakai yang mana? Atau ada pengalaman lain soal filter? Tulis di komentar, ya!