Saya ingat betul perasaan saat pertama kali membawa pulang arwana. Ada rasa bangga, senang, sekaligus cemas luar biasa. Ikan gagah ini bukan hanya peliharaan, tapi juga sebuah investasi dan komitmen. Mungkin kamu juga merasakan hal yang sama sekarang. Percayalah, semangat saja tidak cukup. Ada beberapa “jebakan” umum yang seringkali membuat pemula gagal di bulan-bulan pertama.
Berdasarkan pengalaman saya dan teman-teman sesama penghobi, saya sudah merangkum 5 kesalahan paling fatal yang harus kamu hindari. Anggap saja ini jalan pintas agar kamu tidak perlu mengulang kegagalan yang menyakitkan (dan mahal).
Kesalahan 1: Memulai dengan Aquarium yang Terlalu Kecil
Ini adalah kesalahan paling fundamental dan paling sering terjadi. Banyak pemula berpikir, “Ah, ikannya kan masih 15 cm, nanti saja aquariumnya di-upgrade kalau sudah besar.” Ini pemikiran yang berbahaya. Pertumbuhan arwana sangat cepat, dan aquarium yang sempit akan langsung berdampak buruk pada anatominya. Pertumbuhannya bisa terhambat (stunted), tulang punggungnya bengkok, dan bahkan memicu kondisi mata turun (drop eye) yang kita takuti, yang solusinya sudah pernah saya bahas tuntas.
Solusi Praktis: Jangan menawar soal ukuran. Siapkan aquarium dengan ukuran minimal panjang 120 cm, lebar 50 cm, dan tinggi 50 cm sejak awal. Anggap ini sebagai investasi wajib untuk memastikan arwanamu tumbuh maksimal dan sehat.
Kesalahan 2: Mengabaikan Kualitas Air, si “Pembunuh Senyap”
Pemula seringkali hanya fokus pada ikan dan pakan, tapi lupa bahwa ikan hidup, bernapas, dan makan di dalam medium yang sama yakni air. Air yang terlihat jernih bukan jaminan kualitasnya bagus. Amonia dan nitrit adalah racun tak terlihat yang berasal dari kotoran ikan dan sisa pakan. Tanpa sistem filtrasi yang matang, racun ini akan menumpuk dan membunuh arwanamu secara perlahan.
Solusi Praktis: Wajib pelajari tentang pentingnya siklus nitrogen dalam aquarium, karena ini adalah fondasi utama dari ekosistem yang sehat. Sebelum ikan masuk, pastikan filter sudah berjalan (cycling) setidaknya 1-2 minggu agar koloni bakteri baik sempat terbentuk. Ganti air secara rutin (20-30% setiap minggu) dan jangan pernah mematikan filter 24/7, kecuali saat membersihkannya.
Kesalahan 3: Pakan yang Monoton dan Berisiko
“Yang penting arwana saya makan lahap.” Hati-hati dengan pemikiran ini. Memberi pakan yang itu-itu saja, misalnya jangkrik setiap hari, dapat menyebabkan kekurangan nutrisi dan penumpukan lemak berlebih yang bisa memicu drop eye. Lebih parah lagi, memberikan pakan hidup yang tidak bersih (seperti ikan kecil dari selokan) adalah cara tercepat mengundang parasit dan penyakit ke dalam aquarium.
Solusi Praktis: Terapkan diet yang bervariasi. Kamu bisa membaca panduan lengkapnya di artikel tentang cara memilih pakan arwana berkualitas. Sebagai aturan umum, kombinasikan antara:
- Pakan Utama: Pelet arwana premium.
- Pakan Tambahan: Udang beku (buang bagian tajamnya), serangga (jangkrik atau ulat hongkong) yang sudah dikarantina.
Kesalahan 4: Asal Memilih Tank Mate
Melihat aquarium yang hanya berisi satu arwana mungkin terasa sepi, lalu muncul keinginan untuk menambah ikan lain sebagai hiasan. Ini adalah langkah yang penuh risiko jika dilakukan tanpa riset. Memilih tank mate yang salah bisa berakhir dengan dua kemungkinan: teman barunya menjadi santapan mahal arwana, atau justru arwanamu yang stres dan sisiknya rusak karena diganggu oleh ikan yang lebih agresif.
Solusi Praktis: Selalu lakukan riset mendalam sebelum memasukkan ikan apapun ke dalam tank utama. Untuk membantumu, saya sudah menyusun daftar rekomendasi tank mate terbaik (dan terburuk) untuk arwana. Pilih ikan yang karakternya tenang, berenang di level air yang berbeda (misalnya Palmas atau Datz), dan ukurannya tidak akan muat di mulut arwana.
Kesalahan 5: Panik Berlebihan Saat Arwana Mogok Makan
Arwana yang tiba-tiba tidak mau makan selama 1-2 hari seringkali membuat pemiliknya panik. Lalu, berbagai macam pakan dimasukkan, bahkan ada yang langsung memberi obat tanpa diagnosis yang jelas. Ini justru memperburuk keadaan dan membuat ikan semakin stres. Ingat, arwana bisa mogok makan karena banyak hal, mulai dari stres hingga bosan. Jika masalah ini berlanjut, kamu bisa membaca analisis mendalam tentang penyebab arwana mogok makan di artikel lain.
Solusi Praktis: Jika arwana mogok makan, jangan panik. Lakukan tiga langkah ini secara berurutan:
- Cek Parameter Air: Ini adalah langkah pertama dan utama. Gunakan test kit jika perlu.
- Puasa: Jika air aman, coba puasakan ikan selama 1-2 hari. Ini tidak berbahaya.
- Ganti Air & Pancing: Lakukan pergantian air sekitar 20%, lalu tawarkan pakan favoritnya dalam porsi kecil.
Menjadi penghobi arwana adalah sebuah maraton, bukan sprint. Kesabaran, observasi, dan kemauan untuk terus belajar adalah kunci utamanya. Dengan menghindari lima kesalahan fatal di atas, kamu sudah berada di jalur yang benar untuk melihat arwana kecilmu tumbuh menjadi predator air tawar yang gagah dan mempesona.
Apa kesalahan pertamamu saat baru mulai memelihara arwana? Bagikan ceritamu di kolom komentar di bawah!