Salah satu kepuasan terbesar sebagai penghobi arwana adalah saat melihat warnanya ‘keluar’. Sisiknya yang tadinya biasa saja, perlahan berubah jadi merah menyala atau emas berkilau. Anggap saja arwana adalah sebuah kanvas hidup, dan kita sebagai pemiliknya memegang kuas dan catnya.
Warna arwana itu bukan cuma soal keberuntungan atau genetik semata. Ada dua faktor krusial yang bisa kita kontrol dan sering kali jadi penentu: makanan dan cahaya.
Agar pembahasan kita terarah dan mendalam, kali ini kita akan fokus sepenuhnya pada faktor makanan. Saya akan membagikan semua yang saya tahu tentang strategi nutrisi untuk memaksimalkan warna, mulai dari ilmu di baliknya hingga tips pemberian pakan yang paling jitu. Namun, selalu ingat bahwa ini adalah satu dari dua pilar utama dalam proses ini.
Peran Genetik, Pakan, dan Cahaya
Oke, mari kita bedah logikanya secara santai. Pada dasarnya, warna merah atau emas pada sisik arwana itu tidak muncul dari langit. Warna itu berasal dari pigmen bernama karotenoid, dan jagoan utamanya adalah zat bernama Astaxanthin, ini pigmen yang sama yang membuat udang atau kepiting jadi kemerahan saat dimasak.
Nah, masalahnya, tubuh arwana itu tidak bisa memproduksi pigmen ini sendiri. Satu-satunya cara agar pigmen itu bisa masuk ke tubuhnya adalah melalui apa yang ia makan. Di sinilah peran kita sebagai pemilik menjadi sangat krusial.
Tapi, ada satu aturan main yang tidak bisa diganggu gugat: genetik. Anggap saja genetik itu sebagai potensi maksimal yang sudah ditetapkan dari lahir. Pakan yang kaya pigmen tidak akan mengubah arwana Golden Red menjadi Super Red. Namun, pakan tersebut akan mendorong potensi si Golden Red hingga mencapai warna emas terbaiknya yang paling pekat dan berkilau. Jadi, tugas kita adalah memberikan nutrisi terbaik agar ia bisa mencapai potensi genetik maksimalnya.
Pakan Hebat Bekerja Bersama Cahaya yang Tepat (Tanning)
Di sinilah banyak penghobi salah paham. Memberikan pakan terbaik tanpa didukung oleh pencahayaan yang tepat itu ibarat memberi cat terbaik pada seorang seniman, tapi menyuruhnya melukis di ruangan gelap. Hasilnya tidak akan pernah maksimal.
Di sinilah peran lampu khusus yang dikenal sebagai tanning masuk. Proses penyinaran ini pada dasarnya berfungsi untuk memicu dan mengunci pigmen yang sudah ada di tubuh ikan berkat makanannya. Tanpa cahaya yang tepat, pigmen tersebut mungkin tidak akan muncul secara maksimal. Cahaya inilah yang membuat warnanya menjadi lebih pekat, tajam, dan solid.
Ingat: Pakan dan tanning adalah satu paket yang tidak bisa dipisahkan untuk hasil warna yang optimal. Artikel ini fokus pada sisi pakannya, namun jangan pernah lupakan peran krusial dari proses tanning.
5 Makanan Jitu untuk “Mewarnai” Arwana Anda
Berikut adalah lima jenis pakan yang sudah terbukti sangat efektif untuk menyediakan “amunisi” pigmen bagi arwana.
1. Udang: untuk Warna Merah & Emas
Ini adalah pakan andalan nomor satu. Udang, terutama kulit dan kepalanya, kaya akan astaxanthin alami. Jangan buang kulitnya, karena di situlah sebagian besar pigmen tersimpan. Cukup buang bagian kepala yang tajam dan ekornya, lalu berikan kepada arwana. Kamu bisa menggunakan udang segar (air tawar lebih baik) atau udang beku.
2. Pelet Khusus Warna (Color Enhancer)
Kalau kamu mencari cara yang paling praktis dan terukur, pelet khusus warna adalah jawabannya. Pelet ini sudah diformulasikan secara ilmiah dan difortifikasi dengan astaxanthin dalam dosis yang tepat. Ini adalah cara mudah untuk memastikan arwana mendapatkan asupan pigmen yang konsisten setiap hari.
Tips Memilih: Baca label komposisi. Pilih merek tepercaya yang mencantumkan “Astaxanthin” atau “Spirulina” di urutan awal bahan-bahannya, bukan sekadar “pewarna”.
3. Jangkrik (dengan Teknik Gut-Loading)
Jangkrik sendiri sebenarnya tidak terlalu kaya pigmen warna. Kuncinya ada pada teknik gut-loading. Beri makan jangkrik dengan pakan kaya karotenoid seperti wortel parut, ubi jalar, atau paprika merah beberapa jam sebelum diberikan ke arwana. Dengan begitu, nutrisi dan pigmen dari sayuran tersebut akan ikut termakan oleh arwanamu. Untuk detail lebih lengkap, kamu bisa membaca artikel kami tentang manfaat dan risiko jangkrik.
4. Kelabang : Booster
Ini adalah pakan “booster” yang legendaris di kalangan penghobi arwana, dipercaya bisa meningkatkan warna dan mental arwana secara drastis.
PERINGATAN KERAS: Kelabang bukanlah pakan harian. Risikonya cukup besar (potensi racun dari taringnya) dan bisa membuat arwana ketagihan hingga menolak pakan lain. Anggap ini sebagai suplemen “doping” yang diberikan sangat sesekali (misalnya sebulan sekali), dan selalu buang bagian kepala dan kakinya.
5. Cacing Darah Beku (Bloodworm)
Untuk arwana anakan (di bawah 15 cm), cacing darah beku adalah pilihan starter yang baik. Selain kaya protein untuk pertumbuhan, cacing ini juga mengandung pigmen hemoglobin dan karotenoid dalam kadar yang cukup untuk membantu memulai proses pewarnaan sejak dini sebelum beralih ke menu yang lebih besar.
Hal yang Perlu Dihindari
Hindari memberikan pakan yang mengandung pewarna buatan. Beberapa pelet murah mungkin warnanya merah terang, tapi itu hanya pewarna artifisial yang tidak akan diserap oleh ikan dan hanya akan mengotori air. Selalu pilih sumber pigmen alami.
Strategi Pemberian Pakan untuk Hasil Maksimal
Memberi makanan yang benar saja tidak cukup. Kamu juga butuh strategi agar hasilnya optimal.
- Kombinasi itu Kunci: Jangan hanya terpaku pada satu jenis pakan. Kombinasikan pakan utama (misalnya pelet khusus warna) dengan pakan alami seperti udang sebagai selingan 2-3 kali seminggu.
- Konsistensi Jadwal: Berikan pakan peningkat warna secara rutin dan konsisten. Warna tidak akan keluar jika pemberian pakan hanya “mood-moodan”.
- Jaga Kualitas Air: Nutrisi sebagus apa pun tidak akan terserap maksimal jika arwana stres karena kualitas air yang buruk. Pastikan parameter air di aquarium selalu dalam kondisi ideal.
Konsistensi dan Kesabaran
Ini yang paling sering ditanyakan: “Kapan hasilnya mulai terlihat?” Penting untuk diingat, proses menaikkan warna arwana itu adalah maraton, bukan sprint. Jangan berharap hasilnya terlihat dalam semalam atau seminggu.
Jika kamu konsisten dengan pola pakan yang baik dan didukung oleh proses tanning yang benar, perubahan warna biasanya mulai terlihat setelah beberapa minggu hingga beberapa bulan. Tentu saja, kecepatan dan intensitas warnanya juga sangat dipengaruhi oleh faktor genetik si ikan